Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek – aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagiannya. Dengan adanya pertumbuhan aspek – aspek kehidupan tersebut, maka bertambahlah sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks.
Berbeda dengan mahluk lain, manusia mempunyai kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan mengebangkan akal budinya.
Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rohaniah maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari perkembangan kebudayaan ini, telah mengubah cara berfikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


 
Pertumbuhan Penduduk 

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia.
Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah, dan sebagainya.
Di samping itu apabila pertambahan penduduk tidak dapat di imbangi dengan pertambahan fasilitas diatas akan menimbulkan masalah – masalah.
Misalnya akan bertambah tingginya angka pengangguran, semakin meningkatnya angka kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung serta timbulnya berbagai kejahatan atau kriminalitas lainnya.


Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai sekarang dan perkiraan sampai tahun 2006 adalah sebagai berikut :


Perkembangan Penduduk Dunia
Tahun 1830 – 2006

Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan Pertahun
1830
1 Milyard
-
1930
2 Milyard
1 %
1960
3 Milyard
1.7 %
1975
4 Milyard
2.2 %
1987
5 Milyard
2 %
1996
6 Milyard
2 %
2006
7 Milyard
2 %
 Sumber : Iskandar N, Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.

Kalau dilihat dari tabel diatas pertumbuhan penduduk makin cepat, Penggadaan penduduk (double population) jangka waktunya makin singkat, Bertambah cepatnya penggadaan penduduk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :


Penggandaan Penduduk Dunia
 
Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
Waktu
800 SM
5 Juta
-
1650 tahun
500 Juta
1500
1830 tahun
1 Milyard
180
1930 tahun
2 Milyard
100
1975 tahun
4 Milyard
455
 Sumber : Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Franscisco.

Waktu penggandaan penduduk dunia selanjutnya diperikirakan 35 tahun. Penambahan / pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi

Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini di nyatakan dalam tiap 1000 penduduk.
1.  Kematian
     ada beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni :
a. Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1000 orang.  Sehingga dapat dituliskan dengan rumus :
 
D = Jumlah kematian

CDR =             Jumlah kematian_______  X 1000
            Jumlah penduduk pertengahan th.

Atau :

CDR = ______D____________ K
                        Pm

Pm = jumlah penduduk per pertengahan tahun
K    = Konstanta = 1000

Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan juni.
Penduduk pertengahan tahuun ini dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

1. Pm = ½ (P1 + P2)

2. Pm = P1 + (P2 – P1)
                            2
3. Pm = P2 – (P2 – P1)
                            2

Pm = jumlah penduduk pertengahan tahun.
P1 = jumlah penduduk pada awal tahun.
P2 = jumlah penduduk pada akhir tahun.


Contoh :
Jika daerah X pada tanggal 31 Desember 1980 mempunyai penduduk 550 orang dan pada tanggal 31 Desember 1981 mempunyai penduduk 650 orang. Maka penduduk pada pertengahan tahun 1981 berjumlah :

                                          ½ (550 + 650) = 600 orang

Apabila pada tahun 1981 di daerah X ada 12 orang yang meninggal dunia, maka :
         
                                          CDR = 12/600 x 1000 = 20

Jadi pada tahun 1981 di daerah X tiap 1000 penduduk terdapat kematian/jumlah yang meninggal 20 orang.

b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
    ASDR adalah banyaknya orang yang meninggal yang dipengaruhi dan menurut umur selama satu tahun.



2. Kelahiran (Fertilitas)
Yang menyebabkan fertilitas :
a) Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
b) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak (tetapi meninggal hanya sekali).
c) Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
d) Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja.

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :
1) Fecundity (kesuburan)
adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.
2) Fertility (Fertilitas)
adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita.
                                   
a. Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Adalah jumlah kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut.

Rumus :
 

b. Tingkat Kelahiran Umum (General Fertility Rate / GFR)
Adalah angka yang menunjukan jml kelahiran per 1000 wanita usia produktif.

Rumus :



c. Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR)

Rumus : 




3. Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk tersebut.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Ada 2 Jenis migrasi, yaitu :
1. Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :

a.      Imigrasi    = Masuknya penduduk ke suatu negara.

b.     Emigrasi   = Keluarnya penduduk ke negara lain.

c.      Remigrasi = Kembalinya penduduk ke negara.

2. Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu:

a.      Urbanisasi     = Dari Desa ke Kota

b.     Transmigrasi = Dari Pulau ke Pulau

c.      Ruralisasi      = Dari Kota ke Desa

d.     Evakuasi       = Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman  

Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusaannya untuk pindah ke daerah lain terlebih dahulu ini ingin mengetahui faktor-faktor :

a.      Persediaan sumber alam

b.     Lingkungan sosial budaya

c.      Potensi ekonomi

d.     Alat masa depan


Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut setidaknya agar terhindar dari akibat negative.              



Dengan adanya rintangan maka timbul 2 proses migrasi, yaitu :

1. Migrasi Bertahap

2. Migrasi Langsung
 
Akibat dari Migrasi :
1) Urbanisasi ( migrasi dari desa ke kota ) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk penduduk secara keseluruhan.

2) Migrasi interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan berkreasi tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar jawa.

3) Migrasi antar negara di Indonesia adalah sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk ( immigrasi ) hanya ada 0,16 % dan migrasi ke luar ( emigrasi ) hanya sebesar 0,57 % per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi penduduk Indonesia.

Untuk mengetahui pertumbuhan suatu daerah cepat atau lambat dapat juga dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anak – anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan. Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda – beda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda – beda pula.

Ada tiga Jenis struktur penduduk :
1. Piramida penduduk muda, ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.

2. Piramida Stationer, ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap ( statis ) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.

3. Piramida penduduk tua, ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.



Rasio Ketergantungan ( Dependency of ratio ) ialah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja. Biasanya dinyatakan dalam persen ( % ).


KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN


Menurut teori tabula rasa, John Locke 1690 memiliki pengertian bahwa manusia yang baru lahir adalah bagaikan batu tulis bersih, dan akan menjadi apakah seseorang dalam hidupnya, dituliskan pada batu tersebut menurut potensi pertumbuhan kepribadiannya secara biologis adalah identik, dan kepribadiannya saat dewasa adalah hasil dari pengalamannya setelah lahir ke dunia ini, yang juga berbeda menurut kebudayaan masing-masing.

DIRI PRIBADI (THE SELF) DAN LINGKUNGAN PERILAKU           
Kebudayaan diciptakan dan dipelajari, tidak diwariskan secara biologis maka semua masyarakat bagaimanapun caranya harus dapat menjamin penerusan kebudayaan itu dari generasi ke generasi, dimulai setelah proses kelahiran dan proses tersebut dikenal dengan enkulturasi.

Diri Pribadi (The Self)
Enkultirasi dimulai dengan adanya kesadaran diri (self-awareness), yakni kemampuan untuk mengidentifikasikan diri sendiri sebagai objek untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan juga untuk menilai diri sendiri.

Lingkungan Perilaku
Kesadaran diri dapat tumbuh dan berfungsi memerlukan adanya orientasi dasar yang membentuk psikologis pribadi itu sendiri. Dengan begitu tiap individu harus mempelajari dunia objek yang bukan dirinya sendiri, dunia objektif dapat dilihat dengan kacamata cultural. Contohnya, kebudayaan yang berlainan dalam memahami arti gunung. Orang Amerika Utara menganggap Gunung Kathadin mempesona dan menyenangkan untuk didaki, sedangkan bagi orang Indian Penobscot gunung adalah kediaman makhluk supranatural yang menakutkan, dan hanya orang gila yang berpikir untuk mendakinya.
Masyarakat Barat yang tetap berpegang pada tafsiran yang tidak ilmiah disebut "kreasionisme ilmiah" dan itu adalah contoh dari zaman sekarang. Dalam semua kebudayaan nama dan ciri khas dari suatu tempat adalah sarana penting untuk menemukan dan menunjukkan titik acuan (point of reference) dalam orientasi ruang. Orientasi waktu juga merupakan bagian dari orientasi perilaku, seperti orientasi lingkungan yang dikenal berdasar pada kebudayaan.
Aspek lingkungan perilaku adalah orientasi normatif, yakni nilai, cita-cita dan standart yang berasal dari kebudayaan. Dalam hal ini contohnya orang Indian Penobscot suku yang hidup dari berburu dan meramu makanan. Mereka menganggap individu terdiri dari tubuh dan "pribadi vital". Kegiatan pribadi vital yang dimaksud adalah ketika kita bermimpi, apabila pribadi vital dalam waktu yang wajar dapat kembali ke tubuh maka akan tetap sehat, tapi bila terhalang kembali ke tubuh maka orang tersebut bisa meninggal. Kepercayaan kuno itu sendiri ada  berkaitan dengan pola afektif (patterns of affect), bagaimana perasaan orang tentang dirinya sendiri dan orang lain, dan cirri tersebut mungkin akan bertahan selama ribuan tahun.


KEPRIBADIAN  
Dalam proses enkulturasi tiap individu diperkenankan dengan konsep diri pribadi dan lingkungan tata kelakuan yang khas untuk kebudayaannya. Akibatnya terbentuk peta kognitif dari alam dengan fungsinya yang digunakan sebagai acuan dalam pikiran manusia. Peta kognitif sendiri adalah sebuah kumpulan presepsi yang bersifat integral dan dinamis, termasuk konsepsi tentang diri dan lingkungan. Oleh karena itu kepribadian adalah produk enkulturasi, dialami oleh tiap individu dengan watak genetik masing-masing, kepribadian tidak dapat didefinisikan secara formal tapi dapat dianggap sebagai cara khas seseorang dalam berpikir, merasa dan bertindak.

Perkembangan Kepribadian
Ahli teori psikoanalisis menganggap kepribadian orang dewasa sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil. Kepustakaan dari seorang psikoanalisis bersifat uraian panjang tentang konsep, spekulasi, dan data klinis sedangkan tidak begitu berhubungan dengan kebudayaan. Sebaliknya ahli antropologi menaruh perhatian besar pada studi dengan usaha membuktikan, memodifikasi, atau memberi keterangan tentang anggapan itu.
Contohnya seorang ahli antropologi Margarett Mead pergi ke Samoa untuk melakukan sebuah penelitian. Orang-orang di Samoa memiliki batasan yang keras dalam pertumbuhan hidupnya. Seperti anak kecil harus tenang, bangun pagi, penurut bermain dan bergembira. Remaja harus bekerja dengan rajin dan terampil, kawin dengan bijak, tidak membuat onar. Orang dewasa harus bujak, suka damai, dan menjaga prestis desa dengan baik. Masyarakat Samoa menganggap hubungan seks sebelum menikah biasa saja dan tidak banyak diberi perhatian. Maka dari itu "Masyarakat remaja tidak dengan sendirinya terdiri dari masa stress dan ketegangan, tapi kondisi kebudayaanlah yang membuat demikian". Contoh lainnya adalah Oedipus complex Freud yaitu keinginan seksual anak laki-laki terhadap ibunya. Seperti yang kita ketahui masyarakat zaman dahulu sangat patriakal dengan ayah yang memegang hak seksual atas saudara dan anak perempuannya. Para laki-laki dikucilkan dalam hal seksual, sehingga mereka memberontak dan membunuh serta memakan ayah mereka. Karena perasaan bersalah lelaki bersaudara itu menekan keinginan seksual mereka pada ibu dan juga saudara perempuannya, dari sanalah lahirnya tabu incest dan eksogami.

Latihan (pendidikan) Ketergantungan
Latihan pendidikan ketergantungan cenderung menjamin adanya ketaatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan untuk mempertahankan individu sebagai anggota kelompok. Pola ini berhubungan dengan keluarga luas (extended family) yang terdiri dari suami-istri-anak, dan dalam masyarakat berdasar perekonomian pertanian. Dalam tipe keluarga ini menyusui anak dilakukan selama beberapa tahun, dampaknya positif karena anak-anak sudah diberi tugas untuk mengurusi anak dan rumah tangga. Juga negative karena perilaku yang dilakukan orang dewasa dianggap agresif atau cabul itu dapat diharapkan untuk dicegah.

Latihan Kebebasan
Latihan kebebasan sebaliknya mementingkan kebebasan individu, kepercayaan diri, dan prestasi perseorangan. Berkaitan dengan keluarga inti (nuclear family) terdiri atas suami, istri dan anak-anak, kedudukan yang bebas dan tidak merupakan dari bagian kelompok yang besar, dan biasanya ada dalam masyarakat industri. Contohnya di Amerika, waktu menyusui anaknya relative singkat hanya sedikit perhatian, dan lebih didasarkan pada perhitungan waktu bukan kebutuhan. Segi positifnya agresif dan seksualitas apabila tidak dirangsang diterima dengan toleransi lebih besar daripada daerah yang menjadi adat latihan ketergantungan.

Kepribadian Kelompok
Kepribadian, praktek pendidikan anak, dan aspek kebudayaan tidak saling berhubungan secara kebetulan. Praktek pendidikan anak bersumber pada adat kebiasaan pokok masyarakat yang berhubungan dengan pangan, tempat tinggal dan bahwa praktek pendidikan itu akan menghasilkan kepribadian tertentu pada orang dewasa.

Kepribadian Modal
Kepribadian modal (modal personality)  dalam kelompok dapat didefinisikan sebagai kepribadian umum suatu populasi yang secara cultural dibatasi, seperti tendensi sentral frekuensi yang ditentukan. Data kepribadian modal dikumpulkan melalui tes psikologi, seperti tes Rorscahch atau "noda tinta" dan Thematic Apperception Test (TAT). Semua tes itu memiliki kesamaan karena sifat mendua disengaja, maksudnya agar kepribadiannya terproyeksikan kedalam situasi yang mendua itu.

Watak Nasional
Pembahasan kepribadian kelompok tidak lengkap tanpa memberi perhatian pada watak nasional. Pada hakikatnya itu hanya stereotip. Contohnya adalah kebiasaan orang Jepang dalam melatih anak-anaknya untuk membuang hajat, dianggap keras dan menakut-nakuti. Anak-anak Jepang dipaksa mengendalikan lingkar otot anusnya sebelum mencapai pertumbuhan otot dan perkembangan intelegensi mereka, maka orang Jepang tumbuh besar dengan penuh dendam yang terpendam.

Kepribadian Abnormal
Di Dobu, orang laki-laki yang ramah memandang pekerjaan sebagai tujuan dalam dirinya, menyenangkan, tidak berusaha menjegal dan membantu siapa saja yang membutuhkan akan dianggap gila oleh penduduk lainnya. Ukuran untuk menentukan perilaku normal di setiap kebudayaan ditentukan oleh kebudayaan itu sendiri. Namun tiap kebudayaan menentukan sendiri syarat-syarat yang menyebabkan suatu tindakan dianggap normal atau tidak di dalam kebudayaan itu sendiri. Jadi apakah "keadaan normal" adalah konsep yang tidak ada artinya bila diterapkan? Seorang ahli menyatakan bahwa normallah untuk ikut dalam khayalan yang secara tradisional ditrima oleh kebudayaan yang bersangkutan. Yang abnormal adalah pertumbuhan system khayalan yang tidak dibenarkan oleh kebudayaan.



Referensi :

Hermantiyoko, Neltje F. Katuk. 1997. "MKDU Ilmu Sosial Dasar". Gunadarma
https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/802/644
http://r-sugianto-fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76157-ANTROPOLOGI-Kebudayaan%20dan%20Kepribadian.html
Google Images
https://www.wikipedia.org/




PENDAHULUAN




Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat kemampuan yang terdiri atas :


1. Kemampuan akademik

2. Kemampuan profesi

3. Kemampuan pribadi

Dengan seperangkat kemampuan yang dimiliki tersebut diatas lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yang cakap dan ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.

Pencapaian kemampuan akademik dan kemampuan profesi, telah diusahakan melalui mata kuliah keahlian (MKK), yaitu mata-mata kuliah menurut bidang ilmu pengetahuan masing-masing yang diberikan di perguruan tinggi, disamping kegiatan-kegiatan kokurikuler yang menunjang kegiatan kurikuler. Kedua kemampuan tersebut bertujuan untuk memberikan keahlian dalam bidangnya dan kemampuan menerapkan keahlian itu dalam masyarakat.

Adapun kemampuan pribadi, diharapkan untuk dicapai melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam mata kuliah dasar umum (MKDU) yang terdiri atas mata-mata kuliah :

1. Pancasila

2. Agama

3. Kewiraan

4. Pendidikan sejarah perjuangan bangsa

5. Ilmu alamiah dasar

6. Ilmu social dasar

7. Ilmu budaya dasar


PENGERTIAN

Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan hidup dalam kehudapan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Berdasarkan sumber filsafat yang di anggap ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat di kelompokan menjadi tiga :

1. Natural Sciences, meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, dan lain lain

2. Social sciences, meliputi : sosiologi, ekonomi, politik, antropoligi, sejarah, psikologi, geografi, dan lain lain

3. Himanitis, meliputi : bahasa, agama, kesussatraan, kesenian, dan lain lain

Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti diatas, maka ISD dan IBD adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah social, khususnya yang di wujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian. (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi.

Ilmu social dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu social yang dipadukan, karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.

Ilmu social dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu social dasar tidak mempunyai objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu social di atas.

Ilmu social dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khususnya dirancang untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di Indonesia diberikan di perguruan tinggi. Tegasnya mata kuliah ilmu social dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala social agar daya tanggap, perepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan, sehingga lebih peka terhadapnya.

TUJUAN

Sebagai salah satu mata kuliah dasar umum, ilmu social dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :

1. Mehami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan social dan masalah-masalah social yang ada didalam masyarakat.

2. Peka terhadap masalah-masalah social dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha penanggulangannya.

3. Menyadari bawah setiap masalah social yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya.

4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah social yang timbul didalamnya.

ISD DAN IPS

Ilmu social dasar dan ilmu pengetahuan social kedua-duanya mempunyai persamaan dan perbedaan.
adapun persamaan antara keduanya adalah :

1. Keduanya merupaka bahan studi untuk kepentingan program pendidikan/pengajaran.

2. Keduanya bukan disiplin ilmu yang bediri sendiri

3. Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan social dan masalah social

Adapun perbedaan antara keduanya adalah :

1. Ilmu social dasar diberikan di perguruan tinggi, sedangkan ilmu pengetahuan social diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjut.

2. Ilmu social dasar merupakan satu matakulah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan social merupaka kelompok dari sejumlah mata pelajaran

3. Ilmu social dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu pengetahuan social diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dalam keterampilan intelektual.

RUANG LINGKUP ISD

Materi social dasar terdiri atas masalah-masalah social. Untuk dapat menelaah masalah-masalah social. Hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan social dan memahami sejumlah konsep social tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran ilmu social dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu :

1. Kenyataan-kenyataan social yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah social tertentu.

Kenyataan-kenyataan social tersebut sering ditanggapi secara berbeda oleh para ahli ilmu-ilmu social, karena adanya perbedaan latar belakang disiplin ilmu atau sudut pandanganya. Dalam ilmu social dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin/multidisiplin.

2. Konsep-konsep social atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan social.

Sebagai contoh dari konsep dasar semacam itu misalnya konsep “keanekaragaman” dan konsep “kesatuan social”. Bertolak dari kedua konsep tersebut, maka dapat kita pahami dan sadari bahwa dalam masyarakat selalu terdapat :

a. Persamaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individu maupun kelompok

b. Persamaan dan perbedaan kepentingan

Persamaan dan perbedaan itulah yang sering menimbulkan pertentangan, kerja sama, kesetiakawanan antar individu maupun kelompok

3. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan social yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.

Berdasarkan bahan kajian seperti yang disebut diatas, dapat dijabarkan lebih lanjut kedalam pokok bahasan, untuk dapat di operasionalkan.

Konsorsium antar bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ilmu social dasar terdiri dari depalan pokok bahasan :

a. Berbagai masalah kependudukan

b. Masalah individu, keluarga, dan masyarakat

c. Masalah pemuda dan sosialisasi

d. Masalah hubungan antar warga Negara dan Negara

e. Masalah pelapisan social dan kesamaan derajat

f. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan

g. Masalah pertentangan-pertentangan social dan integrasi

h. Pemanfaat ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat



Dafrtar Pusataka
Hermantiyoko, Neltje F. Katuk. 1997. "MKDU Ilmu Sosial Dasar". Gunadarma


Wisnu Dwi Pamungkas

{facebook#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {twitter#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {google#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {pinterest#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {youtube#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL} {instagram#YOUR_SOCIAL_PROFILE_URL}
Powered by Blogger.